‘PPKM’ Produksi Permen Kurma-Asam Jawa untuk penderita Diabetes Mellitus tipe 2, pengabdian masyarakat dosen UMI

 

Diabetes merupakan penyakit kronis yang membutuhkan perawatan medis berkelanjutan dengan strategi pengurangan risiko multifaktorial di luar kendali glikemik dan masih menjadi masalah kesehatan dunia. Insiden dan prevalensi penyakit ini yang terus meningkat, baik di negara industri maupun negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Diabetes tipe ini disebabkan oleh gangguan sensitivitas insulin dan/atau gangguan sekresi insulin yang ditandai dengan kadar glukosa darah (gula darah) melebihi batas normal, dimana kadar gula darah sewaktu sama atau lebih dari 200 mg/dl, dan atau kadar gula darah puasa di atas atau sama dengan 126 mg/dl.

Dalam beberapa tahun terakhir, pengobatan menggunakan tanaman herbal sedang banyak digandrungi oleh berbagai kalangan. Salah satu kelebihan dari pengobatan berbasis herbal yaitu efek samping yang lebih sedikit dibandingkan obat sintetik pada umumnya. Karena itu, para ilmuwan melakukan serangkaian penelitian untuk mengembangkan dan memastikan keberadaan senyawa metabolit sekunder pada tanaman yang dianggap mengandung senyawa yang dapat menyembuhkan tersebut.

Hasil penelitian Alfaridz, 2013, Alseekh et al, 2020 mengungkap bahwa salah satu metabolit sekunder yang memiliki aktivitas sebagai antidiabetes adalah flavonoid dari asam jawa. Berdasarkan hal tersebut tim dosen dari Universitas Muslim Indonesia yang diketuai Sukmawati melaksanakan program pengabdian masyarakat berbasis hasil penelitian

Bayu Putra sebagai salah satu anggota tim mengungkapkan bahwa sejak beberapa tahun lalu telah dilakukan penelitian dengan beberapa pengujian terkait Asam Jawa. Bayu menyebut tanaman ini dianggap serbaguna karena mengandung flavonoid dan tanin yang merupakan penyusun utama daun asam jawa. “Ekstrak metanol daun menunjukkan 80 persen fenol, 60 hingga 70 persen flavonoid dan 50 persen tannin konten. Flavonoid yang ada di berbagai bagian asam jawa diketahui menunjukkan mekanisme pertahanan sebagai agen anti-inflamasi, antidiabetes dan antihiperlipidemia untuk pengobatan beberapa bahaya kesehatan manusia,” terangnya.

Relevan dengan itu, berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Sukmawati, dkk 2021 ditemukan bahwa bahwa kombinasi ekstrak daun asam jawa dan kurma ajwa efektif dalam menurunkan kadar glukosa darah dengan dosis sebesar 210 mg/kgBB dan 98 mg/kgBB serta formula tablet kunyah yang digunakan dinilai telah baik, sebagaimana pada hasil evaluasi granul dan tablet. Salah satu upaya agar lebih komprehensif untuk mengakselerasi proses hilirisasi hasil penelitian tersebut maka dirancang dan dikembangkan potensi tanaman lokal berupa daun asam jawa yang dikombinasikan dengan kurma sebagai pemanis alami menjadi sebuah produk kesehatan herbal dalam bentuk permen untuk pasien diabetes mellitus tipe-2.

Kegiatan ini dilaksanakan pada pemukiman padat penduduk kecamatan Manggala, Bangkala Antang, Kota Makassar dengan melibatkan mitra ibu-ibu rumah tangga non produktif namun memiliki banyak keluhan, dimana salah satunya adalah sejak terjadi pandemi begitu banyak kegiatan yang tertunda termasuk gaya hidup yang susah terkontrol seperti mengkonsumsi makanan siap saji, kurang olahraga dan juga self medication yang tidak lagi konsisten, sehingga meningkatkan faktor resiko penyakit seperti diabetes mellitus. Ditambahkan Sukmawati, pihaknya memiliki target khusus yang harus tercapai pada kegiatan pendanaan program pengabdian masyarakat berbasis hasil penelitian PTS ini, yaitu penerapan ipteks melalui pemberian edukasi agar terjadi peningkatan pemahaman dan pengetahuan tentang diabetes mellitus type-2.

“Termasuk bagaimana mengenali apa itu DM serta mencegah dan cara mengobatinya, serta meningkatkan keterampilan mitra kelompok ibu rumah tangga (IRT) dalam pengolahan tanaman lokal kombinasi yaitu produk permen kesehatan herbal yang lebih berkualitas, sehat dan higienis dengan kemasan yang baik,” ucapnya. “Juga dijamin lebih ekonomis serta mampu menerapkan self medication dan swamedikasi untuk diri sendiri, keluarga dan lingkungan secara lebih luas melalui pelatihan dan pendampingan pada program MBKM skema pengabdian masyarakat berbasis hasil penelitian,” jelasnya. Pengabdian ini menghadirkan apt. Andi Maulana K.,S.Farm, M.Clin.Pharm sebagai pemateri yang menyampaikan tentang diabetes secara umum, faktor resiko serta cara pencegahan dan pengobatannya.

Materi yang disampaikan secara sederhana dan mudah dicerna oleh ibu-ibu sehingga mengundang rasa ingin tahu dan pertanyaan dari peserta kegiatan. Kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa dalam pelaksanaanya, berupa pemberian materi dan pemutaran video ilustrasi pembuatan permen kurma asam jawa yang disampaikan oleh Rian Iryansyah yang tercatat sebagai mahasiswa dari fakultas Farmasi UMI terkait kandungan, manfaat dan cara pengolahan daun asam jawa, kurma untuk pembuatan permen kurma asam jawa sebagai alternatif dalam mengontrol kadar gula darah penderita diabetes melitus tipe-2.

Sebelum pemberian edukasi, dilaksanakan pra-tes untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu terhadap penyakit diabetes, demikian pula setelah pemberian edukasi untuk mengukur sejauh mana peningkatan pengetahuan ibu setelah menyimak materi yang disampaikan. Pemeriksaan kadar gula darah secara gratis pada ibu-ibu peserta, dan pada akhir sesi  tim memberikan reward berupa hadiah bagi ibu yang berhasil menjawab dengan baik, lengkap dan benar pertanyaan yang dilontarkan oleh tim pengabdi.

Dr Fatmah Afrianty Gobel yang juga menjadi anggota dalam pengabdian ini mengungkapkan bahwa peserta sangat tertarik dengan pemanfaatan daun asam jawa untuk pembuatan permen, jika selama ini permen asam jawa yang mereka ketahui hanya berasal dari daging buah,namun sekarang mereka mengetahui bahwa ternyata daun asam jawa pun jika dipadukan dengan kurma dapat menjadi salah alternatif pangan syarat manfaat yang dapat mengendalikan kadar gula darah penderita DM. “Sehingga, meskipun menderita DM, bukan berarti penderita tidak dapat lagi menikmati dan mengkonsumsi sesuatu yang manis-manis, karena sudah mengetahui cara mengolah kurma dan asam jawa menjadi permen yang enak dan menyehatkan,” pungkas dosen FKM UMI yang biasa disapa Yanti ini.