Detail Berita

Sebanyak 6 orang mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia (FKM UMI) Makassar telah menjalani seminar hasil magang di Balai Labkesmas Makassar pada Kamis (18/7/2024). Acara yang digelar di Ruang Pertemuan Lt. 1 tersebut menjadi akhir proses magang mahasiswa yang telah dilalui selama 5 pekan.

Hadir dalam acara tersebut, Ketua Tim Kerja Program Layanan, Ketua Tim Kerja Surveilans Penyakit, Faktor Resiko Kesehatan dan Kejadian Luar Biasa serta perwakilan dari Instalasi Mikrobiologi dan Biomolekuler. Sementara itu, mewakili Kepala Balai Labkesmas Makassar, Katimker Surveilans, Faktor Resiko dan KLB, Yulce Rakkang, SKM, M.Kes mengungkapkan bahwa para peserta magang telah banyak membantu pekerjaan di laboratorium.
“Adik-adik banyak membantu kegiatan di sini. Kemarin juga banyak bantu penginputan data,” ungkapnya.
Selain itu, Katimker Program Layanan, dr. Trisnawati, M.Kes dan Katimker Surveilans, Yulce Rakkang, SKM, M.Kes yang selama ini banyak berkonsolidasi dengan peserta magang mengharapkan agar apa yang didapatkan selama proses berlangsung dapat bermanfaat baik untuk individu mau pun untuk masyarakat banyak. Keduanya pun berharap agar kerja sama dengan UMI akan terus berkelanjutan.

Sejak 12 Juni hingga 15 Juli 2024, 6 mahasiswa FKM UMI telah menjalani program magang epidemiologi di Balai Labkesmas Makassar. Keenam mahasiswa tersebut ditempatkan pada Tim Kerja Surveilans Penyakit, Faktor Resiko Kesehatan dan Kejadian Luar Biasa.
Selama magang berlangsung, mereka banyak melakukan kegiatan bersama tenaga kesehatan dengan bimbingan dan arahan Katimker. Di antaranya adalah Pengamatan Plasmodium Vivax dan Falciparum, Penginputan Data Individu Hasil Brugis Impact Survey (BIS) di Konawe Utara, Surveilans Sentinel Leptospirosis, Penginputan Data Formulir Laporan Kasus Sistem Surveilans Sentinel Arbovirosis (S3A) Dengue di Kota Kendari dan Penginputan Data Formulir Sistem Surveilans Sentinel Arbovirosis (S3A) Dengue di Kabupaten Sidrap.
Mereka berkesempatan mengamati salah satu sampel dari survey cacing filaria atau BIS (Brugia Impact Survey) di Kabupaten Konawe Utara yang telah diuji menggunakan mikroskop Binokuler. Selain itu, mereka pun turut serta melakukan pengujian logam terlarut terhadap air serta melakukan pengujian kekeruhan dan warna terhadap air di Ruang Elektrometri.
Tak hanya berkesempatan melakukan pemeriksaan sampel, para peserta magang juga banyak dibekali dengan pengetahuan. Beberapa di antaranya ialah penjelasan mengenai apa itu surveilans secara umum, surveilans sentinel, surveilans filariasi dan pengenalan 24 penyakit potensial Kejadian Luar Biasa (KLB). Pengenalan mengenai penyakit kusta dan pengobatannya pun menjadi catatan dalam laporan magang yang mereka paparkan.
Mereka mengungkapkan bahwa selain mendapatkan pembinaan terkait teknis laboratorium, pendidikan anti korupsi juga menjadi bahan materi yang tak kalah pentingnya dari tahapan magang ini. Hal tersebut sesuai dengan komitmen Balai Labkesmas Makassar dalam membangun kapasitas dan integritas tenaga kerja di lingkungan internal.